WELCOOM

Rabu, 29 Mei 2013

Tugas Makalah Media Pembelajaran ELISKA EMRINA 1203726


MAKALAH

PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
DENGAN MODEL ASSURE 

Salah satu tugas dalam mata kuliah Media Pembelajaran
Dosen Pembina mata kuliah Dr.Indrati Kusuma Ningrum M.Pd





Oleh
Eliska Emrina  ( 1203726 )





PROGRAM  STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013


BAB I
MEDIA PEMBELAJARAN

Pembelajaran merupakan proses penting yang meliputi proses pemasukan(input) dan memproses (analisis) segala sesuatu yang berhubungan dengan pemikiran (kognitif), perasaan (afektif), keterampilan (psikomotorik), lingkungan serta pengalaman sehingga dapat memperoleh, meningkatkan pengetahuan dan nilai bagi peserta didik. Beberapa ciri atau gambaran belajar peserta didik dapat disesuaikan dengan media belajar yang dikemukakan oleh para ahli. Masing-masing media belajar mendeskripsikan karakteristik peserta didik yag berbeda-beda.
Pengertian Media pembelajaran merupkan faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran. Menurut Smaldino, Sharon,E (2008) kata media merupakan bentuk jamak dari perantara (mediaum), merupakan sarana komunikasi. Berasal dari bahasa Latin medium (“antara”), istilah ini merujuk pada apa saja yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima. Definisi media pembelajaran dapat juga diartikan sebagai segala sesuatu yangdapat dipergunakan oleh guru untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinyaproses belajarJenis Media Sebagai seorang guru yang sekaligus merupakan fasilitator, harus dapatmemilih dan menentukan media pembelajaran yang tepat akan digunakan padasaat proses pembelajaran dilaksanakan. Pemilihan media yang tepat akan sangat membantu efektivitas dan efisiensi proses pembelajarn, selain tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam program pengajaran. Media pembelajaran memiliki banyak jenis. Menurut Smaldino, Sharon,E(2008) Terdapat Enam kategori dasar media adalah :
ü  Teks
ü  Audio
ü  Visual
ü  Video
ü  Model dan tenaga (orang-orang)
 Teks merupakan karakter alfanumerik yang mungkin ditampilkan dalam format apapun, seperti buku, poster, papan tulis, layar komputer dan sebagainya.- Audio mencakup apa saja yang bisa anda dengar, seperti suara orang, suara mekanik, musik dan sebagainya. Suara tersebut bisa di dengar secara langsung ataupun rekaman.- Visual meliputi diagram pada sebuah poster, gambar pada papan tulis, gambar pada buku,karton dan sebagainya.- Video merupakan media yang menampilkan gerakan, termasuk DVD, rekaman video, animasi komputer dan sebagainya.- Model, bersifat tiga dimensi, dan bisa disentuh oleh siswa.- Tenaga (Orang), bisa berupa guru, siswa atau ahli bidang studi.
 Menurut Rudy Bretz (1971) menggolongkan media berdasarkan tiga unsur pokok (suara, visual dan gerak):
1.      Media audio
2.      Media cetak
3.      Media visual diam
4.      Media visual gerak
5.      Media audio semi gerak
6.      Media visual semi gerak
7.      Media audio visual diam
8.      Media audio visual gerak 
Masing-masing format atau jenis memiliki keterbatasan dan kelebihan masing-masing. Pemilihan media perlu mempertimbangkan ketersediaan media dan teknologi, keragaman pebelajar, dan tujuan yang harus dicapai. Selain itu hal yang harus diperhatikan juga adalah situasi pengajaran (kelompok kecil, sedang ataubesar), tipe pebelajar (audio, visuali, atau kinestetik), ranah yang akan dicapai (kognitif, afektif, motorik). Manfaat Media pembelajaran tidak hanya sekedar mewakili kesiapan guru dalam menyajikan materi, namun lebih kepada menjalankan fungsi media pembelajaran yang sifatnya kamunikatif. Sehingga dengan adanya media pembelajaran dapat menjadikan sarana komunikasi yang dapat mempercepat pemahaman siswa dalam menyerap informasi yang disampaikan. Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah:
1.      Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dan diantara siswa dapat dihindari . Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik. Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif
4.      Efisiensi dalam waktu dan tenaga Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin.
5.      Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru
7.      Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain

BAB II
ANALISIS SITUASI SESUAI MODEL ASSURE
Pengenalan Model ASSURE adalah satu model pengajaran yang di bentuk oleh R.Heinrich,M.Molenda,J.Russell dan S.Smaldino. Perancangan pengajaran dan pembelajaran akan jadi lebih baik dan berhasil apabila guru menjadikan model ini sebagai panduan pengajaran mereka kerana berfokus kepada perancangan pengajaran dalam situasi bilik darjah dan ditujukan kepada setiap pelajar. Model rancangan ini dibina secara sistematik bagi memastikan penggunaan alat dan bahan bantuan mengajar memberi kesan optimum dalam proses mencapai objektif yang ditetapkan bagi satu pengajaran dalam bilik darjah.Malah penyerapan pengunaan teknologi dalam kaedah pengajaran ini mampu membantu murid untuk lebih mengusai mata pelajaran tersebut. Memahami bagaimana penggunaan teknologi tersebut digunakan dalam kaedah pengajaran dan pembelajaran, kita perlu juga mengetahui tentang apa itu rancangan mengajardan Model Assur.
ASSURE yang direka bentuk adalah merangkum enam elemen utama yiaitu
a)      A        =  Analyse Learner ( Analisis Pelajar )
b)      S         =  State objective ( Nyatakan Objektif atau Tujuan dan Sasaran)
c)      S         =  Select,Modify or make media ( Pilih strategi, Media Dan Bahan )
d)     U        =  Utilise Media and Material ( Gunakan Media dan Bahan )
e)      R         = Require Learner Participation (Dorong Penglibatan Pelajar atau   partisipassi siswa)
f)       E         =  Evaluate and Revise ( Menilai Dan perbaikan)

Keenam-enam elemen diatas akan menjadi satu rangkaian langkah berurutan di dalam rancangan pengajaran yang disediakan. Hubungan yang berkait antara satu sama lain menjadikan model ASSURE ini satu rancangan yang mantap bagi satu sesi pengajaran. Model Reka Bentuk Assure Berikut adalah uraian rancangan pengajaran yang berpandukansetiap langkah yang dinyatakan dalam model ASSURE yang menyerapkan penggunaan teknologi dalam strategi pengajaran

1.    Analisis Siswa
Menurut Model ASSURE, langkah-langkah yang dilaksanakan pertama adalah
 Analize Learner (Menganalisis Pebelajar)
Pada tahap menganalisis pembelajar, ada karakteristik yang perlu diperhatikan, yaitu karakteristik umum pebelajar dan karakteristik khusus pebelajar.
a)      Karakteristik Umum Sesuai dengan data yang diperoleh yaitu terdapat di SD 05 Batusangkar, maka dapat diuraikan sebagai berikut :
ü  Satuan Pendidikan : SD N 05 Batusangkar
ü  Kelas/ Semester : IV / Genap II
ü  Usia siswa :  9 – 10 Tahun
ü  Kemampuan Ekonomi Orang Tua : Menengah ke bawah
ü  Etnis : Bersifat heterogen yaitu terdiri dari suku Melayu dan Minang
b)      Karakteristik Khusus
Karakteristik khusus pebelajar yang dapat diamati :
ü  Pengetahuan Awal : Sedang, diketahui pada saat kegiatan apersepsi dan pembelajaran berlangsung. Maksimal hanya 50% siswa yang dapat menanggapi dengan benar pertanyaan awal yang diberikan guru.
ü  Motivasi Belajar : Sedang, dapat diketahui dari kegiatan apersepsi dan proses pembelajaran yang berlangsung, dimana tidak semua siswa mampu memahami pelajaran.
ü  Gaya Belajar : Gaya belajar timbul dari kenyamanan yang kita rasakan secara psikologis dan emosional saat berinteraksi dengan lingkungan belajar. Pebelajar di kelas memiliki tipe belajar yang heterogen, dan adanya kejenuhan serta kurang semangatnya dalam proses belajar namun secara umum memiliki tipe belajar kinestetik, sehingga memerlukan perpaduan berbagai media pembelajaran.
2.    States Objectives (Menetapkan Standar dan Tujuan)
Tahap kedua adalah merumuskan standar dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Standar atau tujuan yang akan dicapai disesuaikan dengan Kurikulum yang tertuang di dalam silabus,dan dapat diuraikan sebagai berikut :
1.         Standar Kompetensi :  Memahami Hakikat Metamorfosis Hewan 
2.         Kompetensi dasar :  Mengidentifikasi ruang lingkup metamorfosis hewan
3.         Indikator
a.       Mendeskripsikan metamorfosis hewan
b.      Mengidentifikasi proses metamorfosis hewan
c.       Menganalisis bagian dari metamorfosis katak dan kecoa
4.         Tujuan Pembelajaran Melalui pembelajaran ini peserta didik dapat:
a.       Mendeskripsikan metamorfosis hewan
b.      Mengidentifikasi proses metamorfosis hewan
c.       Menganalisis bagian dari metamorfosis katak dan kecoa
3.    Pemilihan Media
Tahap pemilihan media terdapat pada tahap ketiga pada pembelajaran yang menggunakan model ASSURE. Select Strategise, Technology, Media and Material (Memilih strategi, teknologi, Media dan Bahan Ajar) Pada tahapan ini guru memilih Strategi apa yang akan digunakan pada saat proses pembelajaran. Strategi pembelajaran harus dipilih apakah yang berpusat pada siswa atau berpusat pada guru sekaligus menentukan metode yang akan digunakan, tidak ada satu metode yang paling baik dari metode yang lain dan tidak ada satu metode yang dapat menyenangkan atau menjawab kebutuhan pembelajar secara seimbang dan menyeluruh, sehingga harus dipertimbangkan mensinergikan beberapa metode. Memilih teknologi dan media yang akan digunakan tidak harus diidentikkan dengan barang yang mahal. Yang jelas sebelum memilih teknologi dan media kita harus mempertimbangkan terlebih dahulu kelebihan dan kekurangannya.
Ketika kita telah memilih strategi, teknologi dan media yang akan digunakan, selanjutnya menentukan materi pembelajaran yang akan digunakan. Langkah ini melibatkan tiga pilihan:
1)      Memilih materi yang sudah tersedia dan siap pakai pada mata pelajaran IPA
2)      Mengubah atau Modifikasi materi yang ada dalam segi penyampaian dan pelaksanaannya
3)      Merancang materi dengan desain baru.
 Bagaimanapun caranya kita mengembangkan materi, yang terpenting materi tersebut sesuai dengan tujuan dan karakteristik si pembelajar. Dalam hal ini penulis memilih metode yang bervariasi agar hasil yang dihasilkan optimal. Metode yang digunakan adalah presentasi, demonstrasi, diskusi aktif, pembelajaran berdasarkan masalah. Media pembelajaran yang digunakan disesuaikan dengan metode atau strategi yang telah dipilih. Adapun media yang digunakan adalah : Media PowerPoint.
Penggunaan Microsoft powerpoint ini lebih dikarenakan keuntungan yang dimiliki oleh piranti lunak tersebut yaitu
ü  Mudah dibuat dan digunakanb.
ü  Mendukung penyertaan multimediac.
ü  Mendukung interaktivitasd.
ü  Menghasilkan format yang beragame.
ü  Dapat diintegrasikan untuk seluruh mata pelajaran
Dalam powerpoint untuk kalangan anak SD dapat menyertakan clipart dan gambar ataupun flowchart ke dalam powerpoint untuk mengurang ipenggunaan kata-kata. Kemudian transisi dapat disederhanakan bahkan dibuat tanpa suara agar tidak mengalihkan perhatian siswa pada suara dan animasi yang digunakan. Linearitas dapat diatasi dengan menggunakan hyperlink. Proses perancangan sebuah media visual dan teks melalui perangkat lunak Microsoft powerpoint ini yang dalam penyajiannya akan diproyeksikan melalui LCD proyektor. Peralatan dan perlengkapan yang digunakan diantaranya adalah: PC atau laptop, software Microsoft powerpoint, dan LCD proyektor. Perancangan media ini dibuat untuk menyampaikan salah satu materi tentang perkembenagan dan proses metamorfosis hewan seperti katak dan kecoa pada kelas IV SD.
4.      Penentuan atau Pemanfaatan Teknologi Media Dan Materi
Penulis menentukan jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah : Media Power Point, dengan beberapa pertimbangan yaitu : Sesuai dengan analisis situasi yang telah diuraikan di atas, dengan karakteristik perkembangan siswa dan kelengkapan alat pembelajaran, dengan kemajemukan (heterogen) siswa, dan tipe belajar yang cenderung cepat bosan sehingga perlu disajikan strategi pembelajaran yang aktif dengan mengkombinasikan metode penyampaian seperti presentasi.  Dengan powerpoint bisa meningkatkan motivasi siswa, karena dapat memadukan unsur tampilan yang lebih menarik. Dengan power point dapat mengkonkritkan peta pemikiran siswa sehingga dapat terarah kepada materi pembelajaran yang real. Ketersediaan sarana pendukung untuk presentasi di sekolah, seperti perangkat LCD Proyektor.

Contoh hasil presentasi yang akan ditampilkan :
 

5.      Merangsang Partisipasi Siswa
a.       Penggunaan teknologi dan media dengan keterampilan presentasi dalam kelas
1.      Melakukan perencanaan dalam pembelajaran
2.      Selalu Berlatih dengan media yang ada
3.      Pengaturan pembelajaran yang maksimal
4.      Menyajikan presentasi dengan baik
b.      Melakukan analisis proses gambar yang ditampilkan seperti keadaan nyata metamorfosis mampu membuat siswa lebih semangat dan memahami materi yang dipelajari.
6.      Penilaian Proses Belajar Peserta Didik
a.       Tugas
b.      Diskusi kelas
c.       Menjawab pertanyaan guru sesuai dengan maksud dan tujuan
d.      Tes


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) IPA
DENGAN MENGGUNAKAN METODE ASSURE 
KELAS IV  SD N 05 BATUSANGKAR

Nama Sekolah             :  SD N 05 Batusangkar
Mata Pelajaran            :  IPA
Kelas/Semester            :  IV/ II
Alokasi Waktu            :  2 x 40 menit

A.  Standar Kompetensi :
Memahami Hakikat Metabolisme Hewan Pelajaran IPA sebagai ilmu nyata
B.     Kompetensi Dasar :
Mengidentifikasi Jenis dan proses Metabolisme Hewan.
C.    Indikator
1.      Mendeskripsikan Metabolisme hewan
2.      Mengidentifikasi Metabolisme sempurna dan yang tidak sempurna
3.      Menganalisis proses metabolisme katak dan kecoa.
D.    Materi Pembelajaran
1.    Metamorfosis Adalah Bukti Penciptaan
Penelitian ilmiah terakhir tentang metamorfosis telah menunjukkan bahwa peristiwa metamorfosis adalah proses rumit yang dikendalikan oleh beberapa gen yang berlainan. Dalam metamorfosis hewan, misalnya, proses yang menyangkut ekor dikendalikan oleh lebih dari dua belas gen. Artinya, proses pembentukan ekor terjadi berkat adanya kerja sama antara beberapa bagian. Ini merupakan proses biologi yang menunjukkan ciri, atau "kerumitan tak tersederhanakan", yang berarti metamorfosis adalah bukti akan adanya penciptaan.
Irreducible complexity adalah konsep dalam dunia ilmiah yang diungkapkan oleh Michael Behe, ahli biokimia yang dikenal atas penelitiannya yang membuktikan ketidakabsahan teori evolusi. Arti konsep ini adalah organ dan sistem kompleks berfungsi sebagai hasil kerja sama berbagai bagian penyusunnya, dan jika saja satu bagian terkecil tidak berfungsi, maka seluruh sistem atau organ akan berhenti. Struktur yang rumit ini tidak mungkin muncul secara kebetulan, berubah sedikit demi sedikit seperti yang diungkapkan oleh teori evolusi. Yang terjadi dalam peristiwa metamorfosis adalah kerumitan tak tersederhanakan. Proses metamorfosis terjadi melalui keseimbangan dan pewaktuan hormon yang sangat teliti, yang dipengaruhi oleh beragam gen. Kesalahan terkecil sekali pun akan mengakibatkan kematian makhluk hidup tersebut.
Karena kesalahan sekecil apa pun akan mengakibatkan kematian hewan tersebut, adalah mustahil menjelaskan peristiwa ini dengan mekanisme "trial and error" (coba-coba) atau seleksi alam, seperti pendapat evolusionis. Tidak ada satu pun makhluk yang dapat bertahan berjuta-juta tahun, untuk menunggu bagian tubuh yang diperlukannya muncul secara kebetulan.
Dijelaskan bahwa metamorfosis perubahan bentuk selama perkembangan post-embrionik. Pada metamorfosis amphibi banyak sekali mengalami perubahan baik
2.    Jenis Jenis Metamorfosis
Metamorfosis terbagi menjadi dua yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
a.   Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis sempurna merupakan metamorfosis yang melewati tahapan - tahapan mulai dari telur-larva-pupa-imago (dewasa). Contoh metamorfosis sempurna terjadi pada katak. 12
Metabolisme sempurna pada katak

Setelah katak betina menjadi dewasa akan bertelur, kemudian telur tersebut akan menetas setelah 10 (sepuluh) hari. Setelah menetas, telur katak tersebut menetas menjadi Berudu. Setelah berumur 2 (dua) hari, berudu mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas. Setelah berumur 3 (tiga) minggu insang berudu akan tertutup oleh kulit.
Menjelang umur 8 (delapan) minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk kemudian membesar ketika kaki depan mulai muncul. Umur 12 (dua belas) minggu, kaki depannya mulai berbentuk, ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan paru-paru. Setelah pertumbuhan anggota badannya sempurna, katak tersebut akan berubah menjadi katak dewasa.
b.   Metamorfosis Tidak Sempurna
            Metamorfosis tidak sempurna merupakan metamorfosis yang melewati dua tahapan yaitu dari telur menjadi nimfa kemudian menjadi hewan dewasa. Biasanya metamorfosis ini terjadi pada serangga seperti capung, belalang, jangkrik dan lainnya.(http://biologigonz.blogspot.com/2009/12/metamorfosa hewankupu.html) Berikut adalah proses metamorfosis tidak sempurna pada kecoa

 Proses metamorfosis tidak sempurna pada kecoa

Gambar ini merupakan salah satu contoh sebuah metamorfosis tidak sempurna pada kecoa yang perubahan bentuknya berawal dari sebuah telur kemudian kecoa muda lalu menjadi kecoak dewasa.

E.     Tujuan Pembelajaran

  •      Mendeskripsikan metamorfosis hewan 
  •             Mengidentifikasi proses metamorfosis hewan
  •              Menganalisis bagian dari metamorfosis katak dan kecoa 
F.     Langkah-langkah dalam kegiatan Pembelajaran
                        I.     Kegiatan Awal ‫
1)      Pendahuluan
a.       Menciptkan lingkungan : salam pembuka dan melakukan pendekatan antara guru-siswa

b.      Guru menyampaikan indikator pencapaian hasil belajar siswa yaitu siswa dapat menjelaskan metamorfosis hewan baik metamorfosis sempurna atau tidak sempurna
c.       Guru menginformasikan metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode Assure dengan menggunakan presentasi langsung metamorfosis hewan melalui presentasi power point.
d.      Guru menjelaskan aturan-aturan yang akan dikerjakan oleh siswa dalam metode mind mapping
                     II.     Kegiatan Inti
a.       Sebelum memulai pelajaran siswa disuruh membaca materi pelajaran kemudian Memotivasi peserta didik dan Mengeksplorasi pengetahuan awal peserta didik Menjawab pertanyaan guru melalui pertanyaan
b.      Siswa Menulis topik yang akan dipelajari
c.       Guru Meminta peserta didik memahami proses metabolisme dari gambar yang ditayangkan
d.      Guru menerangkan materi pelajaran berdasarkan presentasi mengenai metamorfosis hewan dan menyimpulkan materi pelajaran
e.       Membimbing peserta didik menyusun kesimpulan, mencatat kesimpulan konseptual yang harus diperoleh peserta didik setelah proses pembelajaran
                  III.     Pentup (kegiatan akhir)
1.      Guru membimbing siswa untuk merangkum inti dari pelajaran
2.      Menugaskan peserta didik mencari artikel mengenai metabolisme hewan
3.      Guru memberikan tes diakhir pelajaran

G.    Media Pembelajaran
 Alat/Bahan :  Alat tulis, Buku Cetak, LCD/OHP, Peta konsep buatan peserta didik

H.    Sumber Belajar : Buku IPA untuk SD kelas IV semester II. Jakarta: Penerbit Erlangga, Yudhistira, Sumber yang relevan

I.       Teknik Penilaian
Teknik penilaian
ü  Tes Tertulis

Guru Bidang Studi IPA



(Verizal, SPd)

Batusangkar, April 2013
Penulis



(Eliska Emrina SPd)

BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam penyusunan atau perancangan media pembelajaran dapat dilaksanakan dengan menggunakan beberapa landasan salah satunya berdasarkan pendekatan Model ASSURE. Aspekyang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan dan perancangan media sesuai dengan model ASSURE adalah analisis situasi siswa, bak. melalui karekteristik umum maupun karakteristik khusus, kemudian dengan memperhatikan standar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Langkah berikutnya, dengan memilih strategi, metode, media dan bahan ajar yang akan disampaikan. Jenis media yang dapat digunakan disesuaikan dengan tahapan analisis yang telah dilaksanakan. Sehingga tujuan perancangan penggunaan media sebagai sarana komunikasi dalam pembelajaran dapat memberikan hasil yang maksimal.


DAFTAR PUSTAKA
Smaldino, Sharon E, Deborah L. Lowther & James D. Russell. (2008). Instructional Technology and Media for Learning :Teknologi Pembelajaran dan Media Untuk Belajar.Jakarta. Prenada Media












Tidak ada komentar:

Posting Komentar