MAKALAH
PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
DENGAN MODEL ASSURE
Salah satu tugas dalam mata kuliah Media
Pembelajaran
Dosen Pembina mata kuliah Dr.Indrati
Kusuma Ningrum M.Pd
Oleh
Eliska
Emrina ( 1203726 )
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
BAB I
MEDIA
PEMBELAJARAN
Pembelajaran merupakan proses
penting yang meliputi proses pemasukan(input) dan memproses (analisis) segala
sesuatu yang berhubungan dengan pemikiran (kognitif), perasaan (afektif),
keterampilan (psikomotorik), lingkungan serta pengalaman sehingga dapat
memperoleh, meningkatkan pengetahuan dan nilai bagi peserta didik. Beberapa
ciri atau gambaran belajar peserta didik dapat disesuaikan dengan media belajar
yang dikemukakan oleh para ahli. Masing-masing media belajar mendeskripsikan
karakteristik peserta didik yag berbeda-beda.
Pengertian Media pembelajaran
merupkan faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran.
Menurut Smaldino, Sharon,E (2008) kata media merupakan bentuk jamak dari
perantara (mediaum), merupakan sarana komunikasi. Berasal dari bahasa Latin
medium (“antara”), istilah ini merujuk pada apa saja yang membawa informasi
antara sebuah sumber dan sebuah penerima. Definisi media pembelajaran dapat
juga diartikan sebagai segala sesuatu yangdapat dipergunakan oleh guru untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan
pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinyaproses belajarJenis Media Sebagai
seorang guru yang sekaligus merupakan fasilitator, harus dapatmemilih dan
menentukan media pembelajaran yang tepat akan digunakan padasaat proses
pembelajaran dilaksanakan. Pemilihan media yang tepat akan sangat membantu
efektivitas dan efisiensi proses pembelajarn, selain tercapainya tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan dalam program pengajaran. Media pembelajaran memiliki
banyak jenis. Menurut Smaldino, Sharon,E(2008) Terdapat Enam kategori dasar
media adalah :
ü
Teks
ü
Audio
ü
Visual
ü
Video
ü
Model dan tenaga (orang-orang)
Teks merupakan karakter alfanumerik yang
mungkin ditampilkan dalam format apapun, seperti buku, poster, papan tulis,
layar komputer dan sebagainya.- Audio mencakup apa saja yang bisa anda dengar,
seperti suara orang, suara mekanik, musik dan sebagainya. Suara tersebut bisa
di dengar secara langsung ataupun rekaman.- Visual meliputi diagram pada sebuah
poster, gambar pada papan tulis, gambar pada buku,karton dan sebagainya.- Video
merupakan media yang menampilkan gerakan, termasuk DVD, rekaman video, animasi
komputer dan sebagainya.- Model, bersifat tiga dimensi, dan bisa disentuh oleh
siswa.- Tenaga (Orang), bisa berupa guru, siswa atau ahli bidang studi.
Menurut Rudy Bretz (1971) menggolongkan media
berdasarkan tiga unsur pokok (suara, visual dan gerak):
1.
Media audio
2.
Media cetak
3.
Media visual diam
4.
Media visual gerak
5.
Media audio semi gerak
6.
Media visual semi gerak
7.
Media audio visual diam
8.
Media audio visual gerak
Masing-masing format atau jenis memiliki
keterbatasan dan kelebihan masing-masing. Pemilihan media perlu
mempertimbangkan ketersediaan media dan teknologi, keragaman pebelajar, dan
tujuan yang harus dicapai. Selain itu hal yang harus diperhatikan juga adalah
situasi pengajaran (kelompok kecil, sedang ataubesar), tipe pebelajar (audio,
visuali, atau kinestetik), ranah yang akan dicapai (kognitif, afektif,
motorik). Manfaat Media pembelajaran tidak hanya sekedar mewakili kesiapan guru
dalam menyajikan materi, namun lebih kepada menjalankan fungsi media
pembelajaran yang sifatnya kamunikatif. Sehingga dengan adanya media
pembelajaran dapat menjadikan sarana komunikasi yang dapat mempercepat
pemahaman siswa dalam menyerap informasi yang disampaikan. Secara umum manfaat
media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa
sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara
lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah:
1. Penyampaian
materi pembelajaran dapat diseragamkan Dengan bantuan media pembelajaran,
penafsiran yang berbeda antar guru dan diantara siswa dapat dihindari . Proses pembelajaran menjadi lebih
jelas dan menarik. Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar,
gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru
untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak
membosankan. Proses pembelajaran menjadi lebih
interaktif Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif
4.
Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan
waktu dan tenaga seminimal mungkin.
5.
Meningkatkan kualitas hasil belajar
siswa Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih
mandalam dan utuh. Media memungkinkan proses belajar
dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja Media pembelajaran dapat dirangsang
sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih
leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru
7. Mengubah
peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif Guru dapat berbagi peran
dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada
aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa,
pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain
BAB II
ANALISIS SITUASI SESUAI MODEL ASSURE
Pengenalan
Model ASSURE adalah satu model pengajaran yang di bentuk oleh
R.Heinrich,M.Molenda,J.Russell dan S.Smaldino. Perancangan pengajaran dan
pembelajaran akan jadi lebih baik dan berhasil apabila guru menjadikan model
ini sebagai panduan pengajaran mereka kerana berfokus kepada perancangan
pengajaran dalam situasi bilik darjah dan ditujukan kepada setiap pelajar.
Model rancangan ini dibina secara sistematik bagi memastikan penggunaan alat
dan bahan bantuan mengajar memberi kesan optimum dalam proses mencapai objektif
yang ditetapkan bagi satu pengajaran dalam bilik darjah.Malah penyerapan
pengunaan teknologi dalam kaedah pengajaran ini mampu membantu murid untuk
lebih mengusai mata pelajaran tersebut. Memahami bagaimana penggunaan teknologi
tersebut digunakan dalam kaedah pengajaran dan pembelajaran, kita perlu juga
mengetahui tentang apa itu rancangan mengajardan Model Assur.
ASSURE yang direka bentuk adalah
merangkum enam elemen utama yiaitu
a)
A = Analyse Learner ( Analisis Pelajar )
b)
S = State objective ( Nyatakan Objektif atau
Tujuan dan Sasaran)
c)
S = Select,Modify or make media ( Pilih strategi,
Media Dan Bahan )
d)
U = Utilise Media and Material ( Gunakan Media
dan Bahan )
e)
R =
Require Learner Participation (Dorong Penglibatan Pelajar atau partisipassi siswa)
f)
E = Evaluate and Revise ( Menilai Dan perbaikan)
Keenam-enam elemen diatas akan
menjadi satu rangkaian langkah berurutan di dalam rancangan pengajaran yang
disediakan. Hubungan yang berkait antara satu sama lain menjadikan model ASSURE
ini satu rancangan yang mantap bagi satu sesi pengajaran. Model Reka Bentuk
Assure Berikut adalah uraian rancangan pengajaran yang berpandukansetiap
langkah yang dinyatakan dalam model ASSURE yang menyerapkan penggunaan
teknologi dalam strategi pengajaran
1. Analisis Siswa
Menurut
Model ASSURE, langkah-langkah yang dilaksanakan pertama adalah
Analize Learner (Menganalisis Pebelajar)
Pada tahap menganalisis pembelajar, ada karakteristik
yang perlu diperhatikan, yaitu karakteristik umum pebelajar dan karakteristik
khusus pebelajar.
a)
Karakteristik Umum Sesuai dengan
data yang diperoleh yaitu terdapat di SD 05 Batusangkar, maka dapat diuraikan
sebagai berikut :
ü
Satuan Pendidikan : SD N 05
Batusangkar
ü
Kelas/ Semester : IV / Genap II
ü
Usia siswa : 9 – 10 Tahun
ü
Kemampuan Ekonomi Orang Tua : Menengah
ke bawah
ü
Etnis : Bersifat heterogen yaitu
terdiri dari suku Melayu dan Minang
b)
Karakteristik Khusus
Karakteristik
khusus pebelajar yang dapat diamati :
ü
Pengetahuan Awal : Sedang, diketahui
pada saat kegiatan apersepsi dan pembelajaran berlangsung. Maksimal hanya 50%
siswa yang dapat menanggapi dengan benar pertanyaan awal yang diberikan guru.
ü
Motivasi Belajar : Sedang, dapat
diketahui dari kegiatan apersepsi dan proses pembelajaran yang berlangsung,
dimana tidak semua siswa mampu memahami pelajaran.
ü
Gaya Belajar : Gaya belajar timbul
dari kenyamanan yang kita rasakan secara psikologis dan emosional saat
berinteraksi dengan lingkungan belajar. Pebelajar di kelas memiliki tipe
belajar yang heterogen, dan adanya kejenuhan serta kurang semangatnya dalam
proses belajar namun secara umum memiliki tipe belajar kinestetik, sehingga
memerlukan perpaduan berbagai media pembelajaran.
2. States Objectives (Menetapkan
Standar dan Tujuan)
Tahap kedua adalah merumuskan standar dan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Standar atau tujuan yang akan dicapai
disesuaikan dengan Kurikulum yang tertuang di dalam silabus,dan dapat diuraikan
sebagai berikut :
1.
Standar Kompetensi : Memahami Hakikat Metamorfosis Hewan
2.
Kompetensi dasar : Mengidentifikasi ruang lingkup metamorfosis
hewan
3.
Indikator
a.
Mendeskripsikan metamorfosis hewan
b.
Mengidentifikasi proses metamorfosis
hewan
c.
Menganalisis bagian dari
metamorfosis katak dan kecoa
4.
Tujuan Pembelajaran Melalui
pembelajaran ini peserta didik dapat:
a.
Mendeskripsikan metamorfosis hewan
b.
Mengidentifikasi proses metamorfosis
hewan
c.
Menganalisis bagian dari
metamorfosis katak dan kecoa
3. Pemilihan Media
Tahap pemilihan media terdapat pada tahap ketiga pada
pembelajaran yang menggunakan model ASSURE. Select Strategise, Technology,
Media and Material (Memilih strategi, teknologi, Media dan Bahan Ajar) Pada
tahapan ini guru memilih Strategi apa yang akan digunakan pada saat proses
pembelajaran. Strategi pembelajaran harus dipilih apakah yang berpusat pada
siswa atau berpusat pada guru sekaligus menentukan metode yang akan digunakan,
tidak ada satu metode yang paling baik dari metode yang lain dan tidak ada satu
metode yang dapat menyenangkan atau menjawab kebutuhan pembelajar secara
seimbang dan menyeluruh, sehingga harus dipertimbangkan mensinergikan beberapa
metode. Memilih teknologi dan media yang akan digunakan tidak harus diidentikkan
dengan barang yang mahal. Yang jelas sebelum memilih teknologi dan media kita
harus mempertimbangkan terlebih dahulu kelebihan dan kekurangannya.
Ketika kita telah memilih strategi, teknologi dan
media yang akan digunakan, selanjutnya menentukan materi pembelajaran yang akan
digunakan. Langkah ini melibatkan tiga pilihan:
1)
Memilih materi yang sudah tersedia
dan siap pakai pada mata pelajaran IPA
2)
Mengubah atau Modifikasi materi yang
ada dalam segi penyampaian dan pelaksanaannya
3)
Merancang materi dengan desain baru.
Bagaimanapun
caranya kita mengembangkan materi, yang terpenting materi tersebut sesuai
dengan tujuan dan karakteristik si pembelajar. Dalam hal ini penulis memilih
metode yang bervariasi agar hasil yang dihasilkan optimal. Metode yang digunakan
adalah presentasi, demonstrasi, diskusi aktif, pembelajaran berdasarkan masalah.
Media pembelajaran yang digunakan disesuaikan dengan metode atau strategi yang
telah dipilih. Adapun media yang digunakan adalah : Media PowerPoint.
Penggunaan
Microsoft powerpoint ini lebih dikarenakan keuntungan yang dimiliki oleh piranti
lunak tersebut yaitu
ü
Mudah dibuat dan digunakanb.
ü
Mendukung penyertaan multimediac.
ü
Mendukung interaktivitasd.
ü
Menghasilkan format yang beragame.
ü
Dapat diintegrasikan untuk seluruh mata pelajaran
Dalam
powerpoint untuk kalangan anak SD dapat menyertakan clipart dan gambar ataupun
flowchart ke dalam powerpoint untuk mengurang ipenggunaan kata-kata. Kemudian
transisi dapat disederhanakan bahkan dibuat tanpa suara agar tidak mengalihkan
perhatian siswa pada suara dan animasi yang digunakan. Linearitas dapat diatasi
dengan menggunakan hyperlink. Proses perancangan sebuah media visual dan teks
melalui perangkat lunak Microsoft powerpoint ini yang dalam penyajiannya akan diproyeksikan
melalui LCD proyektor. Peralatan dan perlengkapan yang digunakan diantaranya
adalah: PC atau laptop, software Microsoft powerpoint, dan LCD proyektor. Perancangan
media ini dibuat untuk menyampaikan salah satu materi tentang perkembenagan dan
proses metamorfosis hewan seperti katak dan kecoa pada kelas IV SD.
4. Penentuan atau Pemanfaatan Teknologi
Media Dan Materi
Penulis menentukan jenis media yang digunakan dalam
proses pembelajaran adalah : Media Power Point, dengan beberapa pertimbangan
yaitu : Sesuai dengan analisis situasi yang telah diuraikan di atas, dengan
karakteristik perkembangan siswa dan kelengkapan alat pembelajaran, dengan
kemajemukan (heterogen) siswa, dan tipe belajar yang cenderung cepat bosan
sehingga perlu disajikan strategi pembelajaran yang aktif dengan
mengkombinasikan metode penyampaian seperti presentasi. Dengan powerpoint bisa meningkatkan motivasi
siswa, karena dapat memadukan unsur tampilan yang lebih menarik. Dengan power
point dapat mengkonkritkan peta pemikiran siswa sehingga dapat terarah kepada materi
pembelajaran yang real. Ketersediaan sarana pendukung untuk presentasi di
sekolah, seperti perangkat LCD Proyektor.
Contoh hasil presentasi yang akan ditampilkan :
5. Merangsang Partisipasi Siswa
a.
Penggunaan teknologi dan media
dengan keterampilan presentasi dalam kelas
1.
Melakukan perencanaan dalam pembelajaran
2.
Selalu Berlatih dengan media yang
ada
3.
Pengaturan pembelajaran yang
maksimal
4.
Menyajikan presentasi dengan baik
b.
Melakukan analisis proses gambar
yang ditampilkan seperti keadaan nyata metamorfosis mampu membuat siswa lebih
semangat dan memahami materi yang dipelajari.
6. Penilaian Proses Belajar Peserta
Didik
a.
Tugas
b.
Diskusi kelas
c.
Menjawab pertanyaan guru sesuai
dengan maksud dan tujuan
d.
Tes
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) IPA
DENGAN
MENGGUNAKAN METODE ASSURE
KELAS IV
SD N 05 BATUSANGKAR
Nama Sekolah :
SD N 05 Batusangkar
Mata Pelajaran :
IPA
Kelas/Semester : IV/ II
Alokasi Waktu :
2 x 40 menit
A. Standar
Kompetensi :
Memahami Hakikat
Metabolisme Hewan Pelajaran IPA sebagai ilmu nyata
B.
Kompetensi Dasar :
Mengidentifikasi
Jenis dan proses Metabolisme Hewan.
C.
Indikator
1.
Mendeskripsikan Metabolisme hewan
2.
Mengidentifikasi Metabolisme sempurna
dan yang tidak sempurna
3.
Menganalisis proses metabolisme
katak dan kecoa.
D.
Materi
Pembelajaran
1.
Metamorfosis Adalah Bukti
Penciptaan
Penelitian ilmiah terakhir tentang metamorfosis
telah menunjukkan bahwa peristiwa metamorfosis adalah proses rumit yang
dikendalikan oleh beberapa gen yang berlainan. Dalam metamorfosis hewan,
misalnya, proses yang menyangkut ekor dikendalikan oleh lebih dari dua belas
gen. Artinya, proses pembentukan ekor terjadi berkat adanya kerja sama antara
beberapa bagian. Ini merupakan proses biologi yang menunjukkan ciri, atau
"kerumitan tak tersederhanakan", yang berarti metamorfosis adalah
bukti akan adanya penciptaan.
Irreducible complexity adalah konsep dalam dunia ilmiah yang diungkapkan oleh Michael Behe,
ahli biokimia yang dikenal atas penelitiannya yang membuktikan
ketidakabsahan teori evolusi. Arti konsep ini adalah organ dan sistem kompleks
berfungsi sebagai hasil kerja sama berbagai bagian penyusunnya, dan jika saja
satu bagian terkecil tidak berfungsi, maka seluruh sistem atau organ akan
berhenti. Struktur yang rumit ini tidak mungkin muncul secara kebetulan,
berubah sedikit demi sedikit seperti yang diungkapkan oleh teori evolusi. Yang
terjadi dalam peristiwa metamorfosis adalah kerumitan tak tersederhanakan.
Proses metamorfosis terjadi melalui keseimbangan dan pewaktuan hormon yang
sangat teliti, yang dipengaruhi oleh beragam gen. Kesalahan terkecil
sekali pun akan mengakibatkan kematian makhluk hidup tersebut.
Karena kesalahan sekecil apa pun akan
mengakibatkan kematian hewan tersebut, adalah mustahil menjelaskan peristiwa
ini dengan mekanisme "trial and error" (coba-coba) atau
seleksi alam, seperti pendapat evolusionis. Tidak ada satu pun makhluk yang
dapat bertahan berjuta-juta tahun, untuk menunggu bagian tubuh yang
diperlukannya muncul secara kebetulan.
Dijelaskan bahwa metamorfosis perubahan bentuk
selama perkembangan post-embrionik. Pada metamorfosis amphibi banyak
sekali mengalami perubahan baik
2.
Jenis Jenis Metamorfosis
Metamorfosis terbagi menjadi dua yaitu
metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
a.
Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis sempurna merupakan metamorfosis
yang melewati tahapan - tahapan mulai dari telur-larva-pupa-imago (dewasa).
Contoh metamorfosis sempurna terjadi pada katak. 12
Metabolisme sempurna pada katak
Setelah katak betina menjadi dewasa akan
bertelur, kemudian telur tersebut akan menetas setelah 10 (sepuluh) hari.
Setelah menetas, telur katak tersebut menetas menjadi Berudu. Setelah berumur 2
(dua) hari, berudu mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas. Setelah
berumur 3 (tiga) minggu insang berudu akan tertutup oleh kulit.
Menjelang umur 8 (delapan) minggu, kaki
belakang berudu akan terbentuk kemudian membesar ketika kaki depan mulai
muncul. Umur 12 (dua belas) minggu, kaki depannya mulai berbentuk, ekornya
menjadi pendek serta bernapas dengan paru-paru. Setelah pertumbuhan anggota
badannya sempurna, katak tersebut akan berubah menjadi katak dewasa.
b.
Metamorfosis Tidak Sempurna
Metamorfosis tidak sempurna merupakan metamorfosis yang melewati dua
tahapan yaitu dari telur menjadi nimfa kemudian menjadi hewan dewasa.
Biasanya metamorfosis ini terjadi pada serangga seperti capung, belalang,
jangkrik dan lainnya.(http://biologigonz.blogspot.com/2009/12/metamorfosa
hewankupu.html) Berikut adalah proses metamorfosis tidak sempurna pada kecoa
Proses metamorfosis tidak
sempurna pada kecoa
Gambar ini merupakan salah satu contoh sebuah
metamorfosis tidak sempurna pada kecoa yang perubahan bentuknya berawal dari
sebuah telur kemudian kecoa muda lalu menjadi kecoak dewasa.
E.
Tujuan
Pembelajaran
- Mendeskripsikan metamorfosis hewan
- Mengidentifikasi proses metamorfosis hewan
- Menganalisis bagian dari metamorfosis katak dan kecoa
F.
Langkah-langkah
dalam kegiatan Pembelajaran
I. Kegiatan
Awal
1) Pendahuluan
a. Menciptkan
lingkungan : salam pembuka dan melakukan pendekatan antara guru-siswa
b. Guru
menyampaikan indikator pencapaian hasil belajar siswa yaitu siswa dapat
menjelaskan metamorfosis hewan baik metamorfosis sempurna atau tidak sempurna
c. Guru
menginformasikan metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode Assure dengan
menggunakan presentasi langsung metamorfosis hewan melalui presentasi power
point.
d. Guru
menjelaskan aturan-aturan yang akan dikerjakan oleh siswa dalam metode mind
mapping
II. Kegiatan
Inti
a. Sebelum
memulai pelajaran siswa disuruh membaca materi pelajaran kemudian Memotivasi
peserta didik dan Mengeksplorasi pengetahuan awal peserta didik Menjawab
pertanyaan guru melalui pertanyaan
b. Siswa Menulis
topik yang akan dipelajari
c. Guru Meminta
peserta didik memahami proses metabolisme dari gambar yang ditayangkan
d. Guru
menerangkan materi pelajaran berdasarkan presentasi mengenai metamorfosis hewan
dan menyimpulkan materi pelajaran
e. Membimbing
peserta didik menyusun kesimpulan, mencatat kesimpulan konseptual yang harus
diperoleh peserta didik setelah proses pembelajaran
III. Pentup
(kegiatan akhir)
1. Guru
membimbing siswa untuk merangkum inti dari pelajaran
2.
Menugaskan peserta didik mencari
artikel mengenai metabolisme hewan
3. Guru
memberikan tes diakhir pelajaran
G.
Media
Pembelajaran
Alat/Bahan : Alat tulis, Buku Cetak, LCD/OHP, Peta konsep
buatan peserta didik
H.
Sumber
Belajar : Buku IPA untuk SD kelas IV semester II. Jakarta:
Penerbit Erlangga, Yudhistira, Sumber yang relevan
I.
Teknik
Penilaian
Teknik
penilaian
ü Tes
Tertulis
Guru
Bidang Studi IPA
(Verizal,
SPd)
|
Batusangkar,
April 2013
Penulis
(Eliska
Emrina SPd)
|
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa dalam penyusunan atau perancangan media pembelajaran dapat
dilaksanakan dengan menggunakan beberapa landasan salah satunya berdasarkan
pendekatan Model ASSURE. Aspekyang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan dan
perancangan media sesuai dengan model ASSURE adalah analisis situasi siswa,
bak. melalui karekteristik umum maupun karakteristik khusus, kemudian dengan
memperhatikan standar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Langkah
berikutnya, dengan memilih strategi, metode, media dan bahan ajar yang akan
disampaikan. Jenis media yang dapat digunakan disesuaikan dengan tahapan
analisis yang telah dilaksanakan. Sehingga tujuan perancangan penggunaan media
sebagai sarana komunikasi dalam pembelajaran dapat memberikan hasil yang
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Smaldino,
Sharon E, Deborah L. Lowther & James D. Russell. (2008). Instructional
Technology and Media for Learning :Teknologi Pembelajaran dan Media Untuk Belajar.Jakarta.
Prenada Media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar